Minggu, 22 Desember 2013
Duniaku...
Rabu, 18 Desember 2013
FRIENDSHIP?
InsyaAllah...
How are you?
Sudah lama tidak post diblog ini. Lupa password dan bingung mau mulai dari mana yang harus diceritakan. Well, semenjak post terakhir yang membahas betapa gue berterima kasih dan bersyukur telah memiliki Jefry Zakaria a.k.a Jeppo in my life... Yes, now i call him jeppo... Sekarang sudah memasuki tahun ke empat dari hubungan kami (Alhamdulillah).
Selama empat tahun hubungan ini, gue selalu bersyukur karena Allah telah mengirim dia untuk menjadi kekasih, teman, dan partner. Meskipun kami belum menuju jenjang yang lebih serius, tapi kami percaya dan akan terus berusaha supaya kami bisa mewujudkan semua itu (Amiiin). Terkesan gue sangat cinta dia? Iya. Sangat. Tanpa ada dusta :). Seberapa sering pun gue berantem, beradu argumen, dan berselisih paham, tapi gue tetap akan sayang dia. Klise sih, tapi sejauh ini rasa ini tidak akan pudar.
Ah, mas jeppo ini selalu punya banyak cara supaya gue tetap cinta sama dia. Dia itu baik, sabar banget. Poin terakhir kayaknya penting banget dalam hubungan ini. Gue itu anaknya ak gak bisa sabar, tukang marah gak jelas. Jeppo yang bisa ngehadapi itu tanpa emosi, bentakan, dan kekerasan. Dia hadapi gue dengan sabar dan penuh sayang. Dia bisa tahan kalau gue diemin, bahkan diemin gue balik. Bagian ini gak asik sih (hehehe).
Entah mengapa selama empat tahun ini gue masih bisa bersikap kayak orang baru pacaran sama dia. deg-degan kalau mau ketemu, kangen mulu, dan manja. Tapi masih suka sebel-sebel kalau gak bisa ketemu atau dia gak nemenin. Terkadang gue ngerasa cuma dia yang bisa gue andalkan saat gue di kosan. cuma dia yang bisa gue repotin kalau gue sakit. Karena disini gak ada saudara jadi dia orang yang benar-benar gue percaya untuk gue repotkan dengan seenaknya :p.
"Untuk semua kerepotan dan rasa manja yang selalu ku tuangkan padamu, aku berterima kasih. Bertabur nikmat dan syukur yang terus mengalis saat bersamamu begitu indah. Terima kasih atas sensasi rindu tiada akhir dan terus tumbuh tampa henti. Terima kasih atas ribuan kilo jalan yang telah kita lewati bersama. Terima kasih."
Sampai saatnya nanti, gue akan selalu sayang dia. Semoga jodoh sampe nanti.
I love you, Mas...
Liburan Bareng :3 |
Minggu, 01 November 2009
ungkapan terima kasih
kebosanan akan keadaan diri pun mencapai klimaksnya. aku mencoba berontak untuk mulai menseleksi setiap calon pemimpin hati yang aku temui. jauh dari perkiraan proses seleksi ini berjalan begitu lamban. mereka yang aku temui tidak mendapat sedikitpun simpati dariku, terlalu banyak kenaifan yang aku temui. banyak dari merega adalah gambaran masa lalu ku yang begitu suram. saat aku mulai menyerah, ada setitik harapan kecil mengintip dari kejauhan.
aku coba menghampiri harapan yang semakin menarik perhatian ku. terlihat secercah kebahagiaan yang akan aku raih nanti. jalanku tak semulus yang aku bayangkan, tidak sedikit godaan yang aku dapatkan. hampir aku tergoda untuk berpaling, tapi aku berusaha tetap tertuju pada harapan yang semakin memanggil. sempat terjatuh dan rasanya tidak ingin aku teruskan perjalanan ini, tapi ada bisikan hati yang menguatkan diri untuk tetap melangkah.
semakin dekat langkah ku, semakin lebar pula senyumanku. kupercepat langkahku, ada dorongan kuat yang membuat tenagaku semakin kuat. selangkah lagi aku raih kebahagiaan itu, tapi bisikan semakin kuat mengusik kesetiaan. lelah menyelimuti diri, aku hampir menyerah dalam perjalanan ini. semua godaan itu menjadi sia- sia saat aku berhasil meraih kebahagiaan itu. aku bersorak, bersuka cita sejadi- jadinya dan berteriak aku berhasil.
aku temukan sosok yang aku harapkan dari semua perjalan ini. sosok yang saat ini menemani setiap langkahku. berbagi cerita bahagia dan kesedihan yang aku dapatkan yang selama ini aku telan sendiri. berjuta harapan aku gantungkan saat aku bersamanya. mencoba menyusun puzzle kebahagiaan kita. meskipun banyak rintangan dalam penyusunan puzzle hidup ini, tidak akan membuat aku menyerah.
hidup baru ini aku jalani penuh suka cita. ku nikmati setiap detik kasih sayang yang aku dapat darinya. tak henti aku bersyukur akan hadirnya dirimu. ku coba menutup telinga dari segala bisikan negatif. aku tak mau kehilangan dia, sosok yang mengisi hidupku ini. tanpa aku sadari dia telah menjadi bagian penting dalam hidupku.
tak hentinya ribuan kata terima kasih aku ucapkan untuk cahaya hatiku. yang telah mengerti setiap keinginan dan ego yang aku hadirkan. tak akan aku biarkan kau pergi dari sisiku. terima kasih Jefry Zakaria yang telah menjadi bagian penting dalam hidup ini. masih jauh jalan yang harus kita lalui bersama. serta seribu kata maaf atas setiap amarah dan egoisku yang membuatmu bosan. semoga kita bisa lewati semua cobaan yang ada. aku selalu sayang kamu Jeppoku.
Kamis, 29 Oktober 2009
Pelaut Hina
Menapaki jalan hidupku yang penuh liku di usia yang semakin meginjak kedewasaan. Aku terperosok jatuh kelubang yang pernah aku kunjungi dahulu. Lubang hina yang seharusnya sudah ditutup secara rapih sejak dahulu. Tapi keteledoran pun membuat lubang hina itu menganga lebar dan membiarkan aku masuk kedalamnya. Terdengar tawa bahagia para penghianat disekitarku saat aku mulai menerawang di dalam lubang. Mereka tertawa seolah-olah akulah mahluk terbodoh yang ada di dunia ini. Dan membiarkan memaksa aku untuk jatuh lebih dalam dan tak bisa kembali lagi.
Sebelum aku terjebak dalam lubang nista tersebut, aku hanya wanita yang mengarungi lautan cinta bersama kapten hati yang senantiasa menemani dan memimpin diri. Tentu saja dalam pelayaran tak berjalan dengan harapan. Banyak ombak dan badai menerjang kapal pemersatu hati yang kian menghancurkan ditengah perjalan panjang ini.
Dimulai dengan deburan ombak kecil yang menghantam kapal kecil kami, sedikit salah paham dalam perjalanan ini mengisi hari tapi tak berarti karena bisa teratasi. Semakin jauh laut yang diarungi, semakin besar ombak yang menerjang. Sedikit kewalahan mengatasi gempuran ombak yang menyerang dari berbagai sisi. Hampir menghancurkan tapi bisa diperbaiki dengan kepercayaan dan pengertian satu sama lain. Cukup sulit mengatasi cobaan di saat kapal sudah berlabuh jauh ketengah lautan hidup.
Ombak hanyalah jilatan kecil dari cobaan yang lebih besar yang menanti dengan tenang didepan sana. Badai pun melengkapi perjalanan ini dengan sempurna. Belum jauh kapal berlabuh, badai besar menghampiri tanpa permisi dengan indahnya. Kapal kecil nan rapuh itu terkoyak dengan rapih membuat pondasi yang telah dibangun mulai pupus. Angin besar itu akhirnya menghantarkan aku kelubang yang tidak pernah ingin ku kunjungi disaat perjalanan ini mulai jauh.
Aku terombang- ambing diantara jutaan pengkhianatan dan milyaran penyesalan yang akan menerjang kelak. Aku terlanjur menikmati siksaan manis didalam lubang itu. Aku tergoda saat kapal lain mencoba mengajakku masuk dalam dimensi kenikmatan petualangan baru yang lebih menantang. Tapi kapten kapal kecilku menarikku jauh dari hasutan petualang lain yang mencoba membuatku semakin jatuh.
Sang kapten bertarung melawan si petualang yang terus mengajakku berpaling. Mereka bertarung demi aku si wanita yang penuh hina. Semakin banyak darah yang terbuang dari mereka yang mencoba membawa aku pergi. Aku bangkit dari lubang yang memaksa ku diam menyaksikan pertarungan itu terus bergejolak. Aku berontak, mencoba menghentikan mereka yang membuang dengan percuma darah-darah mereka. Aku mengambil kemudi kapalku, berlayar menjauhi mereka yang menatapku penuh kecewa. Aku pergi tanpa sang kapten atau si petualang. Aku sendiri melintasi lautan yang fana ini. Berharap aku dipertemukan dengan bajak laut yang bisa mengamankan diri ini untuk selamanya. Menjauhkan aku dari lubang setan itu. Memanjakan aku dengan ribuan lumba- lumba yang menemani perjalanan.
Aku punya tujuan baru mencari bajak laut dan menjadi sandranya untuk mendapatkan harta karun kebahagiaan yang tidak akan aku dapatkan dari mereka yang ada dimasa laluku. Ini aku sekarang pelayar lautan hidup sendiri yang tak getir untuk mencari bahagia, meskipun ombak menerjang. Aku akan dapatkan semua itu dengan pasti.
Minggu, 07 Juni 2009
alur hidup tata
Saya kira semua akan baik – baik saja saat saya memutuskan untuk meneruskan pendidikan ini. Tapi semua masalah datang dengan seiring waktu. Berusaha menghalau semuanya itu yang saya lakukan saat ini, bertahan tanpa lelah. Menapaki jalan panjang menuju sukses yang pasti akan saya raih nanti.
Suatu kemunafikan bila saya tak mengalaimi konflik dalam percintaan. saya mengakhiri hubunagn dengan orang yang saya cintai saat saya berjuang menuju universitas. Tidak adil bagi saya, karna dia tak menhiraukan apa yang saya lakukan untuk masa depan. Dia hanya memikirkan dirinya bahagia dengan saya tanpa tahu saya bahagia atau tidak. Semenjak semuanya berakhir saat itu, saya terpuruk dalam kesendirian cukup lama. Tapi tak mengapa karena saya memiliki orang- orang yang bisa membuat hidup ini berwarna. Teman, ya betul sekali teman itu ada disaat saya membutuhkannya. Bersama- sama saat susah, berbagi bahagia, membuat kekacauan barsama. Itu yang saya lakukan saat saya mengawali kuliah yang semakin memeras otak ini.
Serius bikin gila, prinsip dasar kami bersama. Oleh karena itu, kami tidak bernah membuat semuanya menjadi serius tapi kami menjaklani kuliah ini dengan serius sdan memilki target tersendiri untuk memdapatkan ipk terbaik. Meskipun kami berteman akrab tapi kami pun bersaing dalam bidang akademis ini.
Pendiam itulah sifatk saya dulu saat saya SMP tapi sekarang saya dapat mengurangi sifat itu. Selalu mencoba memberanikan diri untuk melakukan sesuatu, mencoba membuat diri lebih berati dimata orang lain dengan tetap menjadi diri sendiri. Tapi aku tak membuat diri lebih dominan diantara yang lain. Mencoba untuk rendah hati meskipun terkadang begitu sulit. Ini pengakuan yang sangat sulit.
Banyak sekali realita hidup yang saya alami selama ini. Saat saya melewati perjalan dengan kereta ekonomi Jakarta – bogor tentunya, banyak hal yang saya temui disana. Kemiskinan, penipuan, penindasan, usaha, perjuangan, tangisan, tawa, kejahatan, dan banyak hal yang masih bisa ditemui disana.
Anak- anak adalah pihak yang paling teraniaya dalam kondisi ini. Mereka diperbudak untuk mengemis, mengamen, bekerja, dan menyampingkan masa bermainnya untuk membantu orang yang membuat mereka seperti itu. Seperti yang dilakukan kaka- beradik yang sering saya temui didalam keret itu. Mereka mengamen dengan tape, suara musik yang tak jelas, amplop kosong yang sobek. Semua itu menjadi properti mereka dalam bekerja, tak jarang mereka menambahkan air mata dalam setiap pekerjaanya.
Sebenarnya apa yang mereka tuju dalam melakukan hal ini, memenuhi kewajiban atau iseng belaka? Tragis memang, anak- anak Indonesia meminta- minta sejak dini apa yang akan terjadi nantinaya. Nasib bangsa ini anda ditangan mereka, mereka yang mengerahkan tenaga untuk meminta- minta.
Kenapa anak kecil sering menjadi korban? Betapa menderita hidup mereka, khilangan hak bermain dan belajar menuntut ilmu. Hal itu yang membuat saya miris dengan semua ini, membuat saya bersyukur dengan apa yang saya raih dan rasakan saat ini. Saya berharap saya dapat membuat perubahan kecil dalam hidup ini, untuk membantu anak- anak Indonesia dari penindasan. Karena anak- anak adalah tunas bangsa yang harus dilindungi sejak dini.
Senin, 25 Mei 2009
PERTAMA!!!!!
di blog gw ini gw mau mencurahkan semua yang terjadi dalam hidup gw. bukan curhat doang tapi gw juga mau ngasih pendapat dari sudut pandang gw tentang masalah sosial yang ada disekitar kita. gw harap siapa pun yang baca blog gw bisa ngasih pendapat tentang tulisan gue nantii. terserah mau kritik atu saran. yang penting gak menyinggung SARA dan menghina orang lain.
oia, perkenalkan gw TATA ya atau lo bisa panggil gw NONG. gw yang nantinya nge-update blog ini. jadi kalau nanti blog gw mulai ngaco lo bisa tegur gue. nyantai aja ma gue mah.
so, enjoy di blog gue dan SALAM SOSIAL.